Selasa, 15 September 2009

Minggu, 22 Maret 2009

GERBANG KETELADANAN CALON PEMIMPIN MASA DEPAN











Dari gerbang inilah kami calon pemimpin-pemimpin masa depan tercipta. Dimana kami diberitahu, diajarkan, dilatih, dan dibimbing menjadi sosok yang mampu bersaing di dunia yang bebas dan keras ini.
Sehingga kamipun nantinya diharapkan menjadi pemimpin dan penerus langkah perjuangan para pahlawan yang telah gugur mendahului kita. Sehingga kemerdekaan negara kita INDONESIA, yang sesungguhnya dapat terwujud secara nyata.

Bunga Rafflesia Mekar di Hutan Kepahiang


Kepahiang, Kompas - Bunga Rafflesia Arnoldy kembali mekar di Provinsi "Bumi Rafflesia" Bengkulu. Bunga raksasa, yang pertama kali ditemukan Sir Thomas Stamford Raffles dan Dr Arnoldy pada tahun 1818, itu mekar di kawasan hutan lindung dekat Desa Tebat Monok, Kabupaten Kepahiang, Provinsi Bengkulu. Kelopak bunga Rafflesia mulai mekar penuh dengan diameter sekitar 80 sentimeter, Sabtu (25/12).

Sebanyak lima kelopak bunga itu mekar. Lima kelopak bunga berwarna merah dengan bintik putih itu kini menjadi perhatian warga yang datang ke hutan lindung.

Lokasi mekarnya bunga Rafflesia itu enam kilometer selatan kota Kepahiang atau sekitar 54 kilometer timur Kota Bengkulu, sekitar 50 meter dari jalan yang menghubungkan Kepahiang dengan Kota Bengkulu. Bunga Rafflesia yang tengah mekar berada di kawasan Batas Hutan Lindung 232. Satu jalan setapak kini dibuat agar warga mudah menuju lokasi bunga di lereng yang cukup terjal.

Selain bunga yang telah mekar, di dekatnya terdapat enam kuncup calon bunga dengan berbagai ukuran, mulai yang masih sebesar bola pingpong hingga yang berdiameter 30 sentimeter. Bakal bunga yang paling besar tengah menunggu mekar yang diperkirakan akan terjadi pada akhir tahun 2004 atau awal tahun 2005.

Mus Mulyadi, warga Tebat Monok, yang menjaga keutuhan dan keindahan bunga itu, menuturkan, kelopak bunga Rafflesia pertama kali membuka Jumat dini hari. Proses itu berlangsung hingga Jumat pagi.

"Sejak kelopak bunga mulai mekar, Rafflesia akan bertahan 15 hari hingga layu," kata Mus Mulyadi, yang mengaku telah empat kali menemukan bunga Rafflesia mekar di kawasan hutan lindung Taba Penanjung dan kini di Kepahiang.

Bunga langka khas Bengkulu itu, oleh Mus Mulyadi dan warga Tebat Monok lainnya bersama kelompok pemerhati Rafflesia, Wahana Pecinta Alam Cinta Sampai Puncak (Wapala CSP), dipagari dengan bambu. Pemagaran dilakukan agar bunga tidak dirusak oleh tangan jahil atau dicuri. Di dekat bunga, Mus Mulyadi dan kawan- kawan juga membangun tenda untuk menjaga bunga itu.

Delapan kali

Menurut Ketua Umum Wapala CSP Siswanto, penemuan bunga Rafflesia yang mekar di kawasan Kepahiang merupakan yang pertama kali. Biasanya, Rafflesia mekar ditemukan di kawasan Taba Penanjung yang bertetangga dengan Kepahiang. Penemuan bunga mekar di dua kawasan itu merupakan yang kedelapan kali selama satu tahun ini.(mul)

HUTAN SEHASEN

Taman Hutan Kota (THK) Konak merupakan objek wisata alam yang berada di Kota Kepahiang, ibu kota Kabupaten Kepahiang dan salah satu dari 80 objek yang ada di Provinsi Bengkulu yang cukup menarik.Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bengkulu Edi Nevian ketika dikonfirmasi di Bengkulu, menjelaskan, THK Konak dijadikan sebagai objek wisata karena memiliki keindahan alam yang cukup bagus. "Daya tarik objek wisata itu berupa panorama alam hutan tropis yang masih virgin," katanya.

Menurut Edi, cukup banyak wisatawan yang berkunjung ke lokasi itu untuk menikmati keindahan hutan tropis, meski sebagian besar warga setempat dan daerah tetangga. Lokasi tersebut mudah dijangkau oleh wisatawan, dan hanya berjarak sekitar 60 Km dari Bandara Fatmawati, Kota Bengkulu. Perjalanan bisa ditempuh lewat jalur darat dengan menggunakan kendaraan umum atau mobil sewa dari Bandara. Untuk menuju THK, selepas Kota Bengkulu, pengunjung harus melewati gunung dengan alamnya yang sejuk dan jalan berliku-liku. Ia juga menjelaskan, THK Konak akan dimasukan dalam program promosi wisata secara besar-besaran pada 2008, sehingga diharapkan tingkat kunjungan wisatawan meningkat.

Mengenai pelaksanaan promosi itu, menurut dia, akan dilakukan sekitar November 2008, atau setelah pembangunan lokasi wisata interasional di kawasan Pantai Panjang Kota Bengkulu rampung. Menurut rencana, pembangunan kawasan wisata yang menelan biaya mencapai Rp1 triliun itu akan selesai dalam beberapa bulan ke depan, sehingga diharapkan pada November 2008 promosi sudah dapat dilakukan. "Seluruh potensi wisata yang ada akan kita promosikan. Bengkulu memiliki banyak objek wisata sehingga tepat menjadi pilihan salah satu daerah yang patut dikunjungi wisatawan," katanya. Edi mengatakan, pihaknya menargetkan penambahan kunjungan wisatan, baik domestik maupun mancanegara sebesar 30 persen pada 2008.
Tingkat kunjungan wisatawan ke Bengkulu pada 2007 tercatat wisawatan mancanegara 600 orang dan domestik 7.500 orang.

Di Provinsi Bengkulu saat ini terdapat 80 objek wisata yang terindentifikasi dan memiliki kekhasan. Dari jumlah itu sebanyak 14 di antaranya merupakan pantai, delapan tirta (air), 22 tempat bersejarah dan 36 panorama alam.

Followers













BELLO

ENGKAU SANGAT KUSAYANGI

HANYA ENGKAU YANG DAPAT MENGERTI AKU

ENGKAU SELALU SABAR, TAK PERNAH MARAH


NAMUN KINI ENGKAU BERADA DIMANA

OH... ANJING PELIHARAANKU..!!!


 

Copyright © 2009 by LyHA MANROE